Memasarkan produk secara online merupakan strategi untuk menjaring konsumen yang mayoritas telah memanfaatkan teknologi informasi dalam setiap kegiatannya. Namun, untuk meyakinkan atau meraih kepercayaan konsumen online juga tidak mudah.
Apalagi, banyak kasus penipuan yang berkedok jual beli online. Untuk itu perlu dilakukan beberapa strategi agar masyarakat percaya terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Tips Meraih Kepercayaan Konsumen
Ada empat poin yang bisa memaksimalkan peluang bisnis di ranah online, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaku usaha.
Keempat poin tersebut antara lain, Pertama, kehadiran profil bisnis secara online. Kedua, keterbukaan perlaku usaha tentang bisnisnya. Ketiga, keamanan pembiayaan, dan terakhir legalitas yang menyangkut izin usaha.
Kehadiran Secara Online
Saat ini pelaku usaha di Indonesia sudah banyak yang mulai memanfaatkan internet sebagai perangkat untuk mengembangkan bisnisnya.
Hanya saja, apa yang telah dilakukan selama ini belum optimal, apalagi jika bisnis online hanya dikelola ala kadarnya, tanpa adanya perencanaan dan konsep yang matang untuk menghadirkan profil bisnis kepada konsumen.
Sekarang sudah saatnya pelaku usaha yang telah memanfaatkan internet untuk menjalankan bisnisnya, melangkah ke tingkat yang lebih tinggi. Bagaimana supaya bisa mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk pemasaran secara online.
Kehadiran secara online atau online presence tersebut bisa dilihat dari bagaimana pelaku usaha mengelola profil bisnisnya dengan menampilkan informasi yang akurat dan relevan. Sehingga konsumen bisa mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan terkait operasional bisnis.
Masyarakat akan lebih percaya kepada pelaku usaha yang menyantumkan semua profil bisnisnya secara lengkap, seperti mulai dari jam buka operasional, no telepon, alamat lengkap hingga petunjuk menuju lokasi..
Transparansi Bisnis
Selain itu, pelaku usaha juga harus membuka kesempatan konsumen untuk berinteraksi. Hal itu sebagai salah satu bentuk implementasi dari keterbukaan dan transparansi bisnis.
Konsumen akan lebih senang jika bisa memberikan ulasan terhadap produk, jasa atau layanan yang diberikan, baik merupakan tanggapan positif ataupun negatif.
Dari kedua jenis ulasan tersebut, masing-masing memiliki kekuatan. Ulasan yang bernada positif akan memberikan kekuatan dan meningkatkan kepercayaan calon konsumen lainnya terhadap bisnis, sedangkan review negatif yang dapat ditanggapi dengan baik bisa dijadikan sebagai umpan untuk perbaikan layanan.
Jangan takut akan ada komentar negatif, hal itu itu malah menjadi tantangan supaya bisnis yang dijalankan terus berimprovisasi. Tidak perlu takut jika kita sudah memberikan pelayanan yang terbaik.
Keamanan Pembayaran
Di samping itu, salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis, apalagi secara online adalah masalah pembayaran. Jaminan proses pembayaran yang aman dan mudah juga menjadi poin yang diperhatikan masyarakat saat akan melakukan transaksi.
Selama ini, pelaku start-up cenderung melakukan transaksi dengan memanfaatkan transfer via ATM, bahkan cash on delivery.
Dengan konsep pembayaran tersebut, UKM bisnis online di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan e-commerce, karena metode pembayaran yang masih konvensional.
Untuk itu, para pelaku usaha didorong untuk mulai memanfaatkan metode pembayaran online, sehingga bisa melangkah kepada sistem e-commerce yang sesungguhnya.
Sudah banyak fitur yang sediakan untuk pembayaran online, sepertie-wallet yang memudahkan transaksi penjual dan pembeli tanpa harus ribet ke ATM atau ketemuan.
Pelaku usaha atau pembeli tidak perlu menghafal nomor rekening atau akun dompet digital milik Anda, karena uang bisa dikirim via akun media sosial.
Izin Usaha
Hal terakhir yang tak kalah pentingnya untuk meraih kepecayaan konsumen adalah dengan adanya izin usaha dari pemerintah. Belum lama ini, Kementerian Koperasi dan UMKM, telah meluncurkan aplikasi mobile yang memungkinkan pelaku usaha mendaftarkan usahanya dengan mudah.
Legalitas usaha UMKM menjadi prioritas agar dapat berkembang. Termasuk legalitas untuk mendapatkan akses permodalan di perbankan.
Sementara itu, beberapa indikator yang menjadi kategori UMKM naik kelas, di antaranya total penjualan meningkat, jumlah pelanggan yang dilayani meningkat, juga peningkatnan dana yang dapat diakses dari perbankan.
Pemilik usaha yang memiliki izin usaha cenderung lebih dipercaya masyarakat dan perbankan sehingga bisa mencapai indikator-indikator untuk naik kelas.
Berbagai langkah dan cara yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha tersebut, merupakan strategi untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean.
Selain itu, bukan hanya untuk mendorong meningkatnya jumlah wirausahawan di Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang.
Berdasarkan data riset dari Access Markets International (AMI) pada tahun 2013 terdapat sedikitnya 55,2 juta UMKM di Indonesia, namun hanya sekitar 75.000 UMKM yang memanfaatkan internet. Padahal 4,6 juta pengguna internet di Indonesia aktif melakukan transaksi belanja online.